Teori
Pertumbuhan Ekonomi (Neo Klasik) Robert Sollow
Robert Sollow lahir pada tahun 1950 di
Brookyn, Ia
seorang peraih nobel di bidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow
menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil
kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.
Robert Sollow
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil
atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
·
Teori Solow – Swan
Robert Solow dari MIT
dan Trevor Swan dari Australian National University secara sendiri-sendiri
mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang sekarang sering disebut dengan
nama model pertumbuhan Neo-Klasik. Seperti halnya dengan model
Harrod-Domar, model Solow-Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana
pertumbuhan penduduk, akumulasi capital, kemajuan teknologi dan output saling
berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi.
kerangka umum dari
model Solow-Swan mirip dengan model model Harrod-Domar, tetapi model
Solow-Swan lebih “luwes” karena :
(a) Menghindari masalah
“ketidakstabilan” yang merupakan
ciri warranted
rate of growth dalam model Harrod-Domar
(b) Bisa lebih luwes digunakan untuk
menjelaskan masalah-masalah distribusi pendapatan.
Keluesan ini terutama disebabkan oleh karena Solow
dan swan menggunakan bentuk fungsi produksi yang lebih mudah dimanipulasikan
secara aljabar. Dalam model Neo-Klasik dari Solow dan Swan dipergunakan suatu
fungsi produksi yang lebih umum, yang bisa
menampung berbagai kemungkinan substitusi antara capital (K) dan tenaga kerja
(L). Bentuk fungsi produksi adalah:
Q
= F ( K, L )
Yang memungkinkan
berbagai kombinasi penggunaan K dan L untuk mendapatkan suatu tingkat output.
Fungsi produksi semacam ini (yang sering dijumpai dalam teori ekonomi mikro)
disebut fungsi produksi Neo-Klasik. Dalam menggunakan fungsi semacam inilah
Solow dan Swan bisa menghindari masalah “ketidakstabilan” dan mengambil
kesimpulan-kesimpulan baru mengenai distribusi pendapatan dalam proses
pertumbuhan (seperti halnya kaum Klasik).
Dengan digunakannya
fungsi produksi Neo-klasik tersebut, ada satu konsekuensi lain yang penting.
Konsekuensi ini adalah bahwa seluruh factor yang tersedia, baik berupa K maupun
berupa L akan selalu terpakai atau tergunakan secara penuh dalam proses
produksi. Ini disebabkan karena dengan fungsi produksi Neo-Klasik tersebut,
berapapun K dan L yang tersedia akan bisa dikombinasikan untuk proses produksi,
sehingga tidak ada lagi kemungkinan “kelebihan” dan “kekurangan” factor
produksi
·
Proses
Pertumbuhan Ekonomi
Ada empat hal yang melandasi model Neo-Klasik:
(a) Tenaga kerja (atau produk),
L, tumbuh dengan laju tertentu, misalnya p per tahun
(b) Adanya fungsi produksi Q = F ( K, L
) yang berlaku bagi setiap produksi.
(c) Adanya kecenderungan menabung
(prospensity to save) oleh masyarakat yang dinyatakan sebagai proporsi (s)
tertentu dari output (Q0. Tabungan masyarakat S = sQ; bila Q naik S juga
naik , dan turun bila Q turun.
(d) Semua tabungan masyarakat
diinvestasikan S = I = ∆K. Dalam model Neo-Klasik tidak lagi dipermasalahkan
mengenai keseimbangan S dan I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar